Teknologi Informasi dapat membawa dampak positif dan
negatif bagi kehidupan kita. Salah satu dampak negatif dari Teknologi Informasi
adalah munculnya Cyberbullying. Cyberbullying adalah perlakuan yang ditujukan
untuk mempermalukan, menakut-nakuti, melukai, atau menyebabkan kerugian bagi
pihak yang lemah dengan menggunakan sarana komunikasi Teknologi Informasi. Cyberbullying merupakan tindakan kekerasan
dalam dunia maya, biasanya pelaku adalah teman dekat/teman sekolah korban.
Cyberbullying biasanya berupa ancaman, hujatan, penghinaan, penindasan dll.
Cyberbullying biasanya dilakukan oleh para remaja, namun mereka menganggap hal
ini sebagai hal yang biasa. Padahal dampaknya luar biasa walaupun secara
signifikan di Indonesia belum terlihat jelas hasilnya. Orang yang cenderung
banyak menghabiskan waktunya dengan internet/ sosial media mereka kemungkinan adalah
korban bahkan pelaku Cyberbullying. Ada 3 macam metode cyberbullying yaitu
Pengarahan orang tua serta kesadaran remaja akan
tindakan yang dilakukannya sudah kelewat batas meskipun menurutnya itu wajar
karena dapat mengganggu emosi seseorang yang bisa memacu stress dan depresi
bahkan suicide.
- direct attacks (pesan-pesan dikirimkan secara langsung ke anak),
- posted and public attacks yang dirancang untuk mempermalukan target dengan memposting atau menyebarkan informasi atau gambar-gambar yang memalukan ke publik, dan
- cyberbullying by proxy (memanfaatkan orang lain untuk membantu mengganggu korban, baik dengan sepengetahuan orang lain tersebut atau tidak).
Berdasarkan jurnal
saudara Rizky dan Syarifa yang saya baca terdapat beberapa keuntungan dari
internet yang digunakan untuk UKM. Di jaman globalisasi seperti sekarang ini
meningkatanya teknologi dapat menguntungkan bagi kebanyakan orang. Seperti UKM
ini mereka dapat memasarkan produknya di internet serta berjualan lewat
internet. Pada penelitian ini peneliti menguji beberapa indikator variable
penelitian yang dapat meningkatkan kinerja UKM yang menggunakan metode
Structural Equation Modelling. Yakni, Motivation, Competitive, Perceived
Usefulness, Perceived Ease of Use, Self Efficacy, Internet Anxiety, Penggunaan
Internet, Peningkatan Kinerja. Didapatkan hasil penelitian yang secara
keseluruhan variable penelitian menunjukan Positif Signifikan tetapi Internet
Anxiety berpengaruh negative sedangkan variable Perceived Of Use tidak
berpengaruh positif. Tetapi hasil keseluruhan menunjukan bahwa internet dapat
meningkatkan kinerja UKM, maka dari itu para pendiri UKM/Pengusaha mampu
menggunakan internet sebaik-baiknya untuk kemajuan usahanya, karena internet
sangat berpengaruh pada UKM.
Menurut jurnal dari saudara Ahmad Budi Setiawan,
di lingkungan pondok pesantren diperlukan adanya internet sehat untuk
menanggulangi dampak negative dalam penggunaan internet. Tujuan peneliti
mengadakan penelitian ini untuk mengidentifikasi penerapan metode pengamanan akses
internet bagi para santri dari hal-hal negatif dalam upaya untuk
menyosialisasikan, dan mengimplementasikan program pemberdayaan internet sehat
di kalangan pesantren. Adanya dampak negatif internet memerlukan perhatian
khusus bagi para pengasuh dan khususnya pengelola akses jaringan internet di
lingkungan Pondok Pesantren. Tindakan preventif (pencegahan) terhadap dampak
negatif akses internet di lingkungan Pondok Pesantren terdiri dari dua macam
tindakan, yaitu secara teknis maupun non-teknis. Pencegahan secara teknis yang
dilakukan pihak pengelola Pondok Pesantren adalah dengan melakukan tindakan
teknis berupa pemblokiran situs-situs negative melalui proses filtering situs
negatif. Sedangkan pencegahan secara non-teknis adalah dengan melakukan
tindakan berupa pengarahan-pengarahan (tausiyyah) melalui pengajian yang
disampaikan oleh pengajar (ustaz) atau pempinan pondok (kyai) atau
pengarahan pada saat pembelajaran di kelas.
Berdasarkan ketiga
jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa, dengan adanya internet, kita sebagai
mahasiswa/pelajar otomatis sangat terbantu sekali, apalagi dengan jaman yang
seperti ini yang serba modern, teknologi berkembang pesat, semua berhubungan
dengan internet. Jika ada sesuatu yang positif tentu ada yang negative. Tidak
semua dampak internet itu baik untuk para pengguna. Seperti ketiga jurnal
diatas yang telah saya simpulkan satu persatu nampak jelas sekali ada beberapa
perbedaan, ada yang membahas keuntungan dan kerugian.
Untuk meminimalisir
dampak negative internet seperti situs-situs porno pemerintah telah memblokir
akses semua situs tersebut. Seperti halnya jurnal yang pertama yang mengadakan
program internet sehat, pondok pesantren memfilter situs-situs yang dapat
merusak akhlak. Tidak sampai disitu saja, kecanduan game online, chatting,
cyberbulling dll itu tergantung individu masing-masing. Apakah ia mampu
menggunakan etika berinternet (Nettiqutte) dengan baik dan sadar akan tindakan
yang dapat merugikan mereka. Jika saja mereka dapat memanfaatkan untuk
kepentingan yang positif seperti peningkatan kinerja UKM, maka itu akan
menguntungkan diri mereka. Mereka mampu memasarkan produk, hingga menjualnya
lewat bisnis online yang sedang menjamur saat ini. Maka sadarlah akan tindakan
yang mencerminkan masa depan.
Referensi :
Setiawan, B.Ahmad. (2012). Penanggulangan
Dampak Negatif Akses Internet Di Pondok Pesantren Melalui Program Internet
Sehat. Jurnal Penelitian Komunikasi,14, 99-114.
Hanoum, Syarifa., Sari, M. Rizki. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan Internet Terhadap Peningkatan Kinerja Ukm Menggunakan
Metode Structural Equation Modelling. Jurnal Teknik ITS, 1, ISSN:
2301-9271.
Rahayu, S.
Flourensia. (2012). Cyberbullying Sebagai Dampak Negatif Penggunaan Teknologi
Informasi. Journal of Information Systems, Volume 8, Issue 1.
0 comments :
Posting Komentar