FENOMENA STRESS PADA WANITA
Apakah
anda seorang wanita ? Hmm, wanita itu rentan terkena stress dibanding pria why ??
Menurut artikel yang dilansir psychologytoday.com ada beberapa factor yang
menjadi penyebab wanita lebih gampang stress dibanding pria. Eitss nanti akan
dibahas pada artikel ini, tapi sebelumnya mari kita lebih mengenal secara
mendalam apa sih stress itu, penyebabnya dan hal-hal lainnya serta saya akan
membahas sedikit tentang film “Morning
Glory” yang menceritakan kehidupan wanita workaholic yang dapat membuatnya
stress akan lingkungan pekerjannya. Let’s Check
it out !!!!
A.
Pengertian Stress
·
J.P
Chaplin dalam Kamus Lengkap Psikologi mendefinisikan stress sebagai “satu keadaan tertekan, baik secara fisik
maupun psikologis”
·
Atkinson
(1938), “stress terjadi ketika orang
dihadapkan dengan peristiwan yang mereka rasakan sebagai mengancam kesehatan
fisik maupun psikologisnya. Keadaan social, lingkungan, dan fisikal yang
menyebabkan stress dinamakan stressor.
Sementara reaksi orang terhadap peristiwa tersebut dinamakan respon stress.”
·
Menurut
Lazarus 1999 (dalam Rod Plotnik 2005:481) “Stress
adalah rasa cemas atau terancam yang timbul ketika kita mengintrepetasikan atau
menilai suatu situasi sebagai melampaui kemampuan psikologis kita untuk bisa
menanganinya secara memadai”
·
Selye
(dalam Prabowo, 1998) mendefinisikan stress sebagai ‘’respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan
padanya”
·
Korchin
(dalam Prabowo, 1998) menyatakan bahwa “keadaan
stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak
mengancam kesejahteraan atau integritas seseorang”
Dari beberapa definisi, dapat
disimpulkan bahwa Stress merupakan suatu
keadaan psikologis individu yang disebabkan oleh tuntutan-tuntutan yang terlalu
banyak yang bersumber dari kondisi internal maupun lingkungan eksternal
sehingga terancam kesejahteraanya.
B.
JENIS STRESS
Holahan (dalam Prabowo, 1998) menyebutkan jenis stress yang
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu Systematic
Stress dan Psychological Stress sebagai berikut :
a. Systematic Stress
Didefiniskan oleh Selye sebagai respon non spesifik dari
tubuh terhadap tuntutan lingkungan
b. Psychological Stress
Menurut Lazarus (dalam Prabowo, 1998) psychological terjadi ketika individu menjumpai kondisi lingkungan
yang penuh stress sebagai anacaman yang secara kuat menantang atau melampaui
kemampuan copingnya.
C.
TAHAPAN STRESS
Selye (dalam Munandar,
2001) mengidentifikasikan 3 tahap dalam respon sistemik tubuh terhadap
kondisi-kondisi penuh stres, yang diistilahkan General Adaptation Syndrome
(GAS), yaitu :
a.
Alarm Reaction
Organisme berorientasi pada tuntutan yang diberikan oleh
lingkungannya dan mulai menghayatinya sebagai ancaman.
b.
Resistance (perlawanan)
Organisme memobilisasi sumber- sumbernya supaya mampu menghadapi
tuntutan.
c.
Exhaustion
Jika
tuntutan berlangsung lama, maka sumber-sumber penyesuaian ini mulai habis dan
organisme akan kehabisan tenaga. Jika reaksi badan tidak cukup, berlebihan,
atau salah, maka reaksi badan itu sendiri dapat menimbulkan penyakit (diseases
of adaptation
D.
KARAKTERISTIK
PERISTIWA STRESS
Sumber stress dapat berbeda-beda pada masing-masing individu, dan
biasanya tampil dalam betuk motif atau keinginan yang bertentangan. Berikut ini
dikemukakan beberapa peristiwa yang merupakan sumber Stress.
1.
Peristiwa Traumatik
Yaitu,
situasi bahaya ekstrim di luar rentang pengalaman manusia yang lazim. Contoh:
bencana alam, bencana buatan manusia, kecelakaan yang mengerikan, penyerangan
fisik.
2.
Peristiwa yang tidak dapat dikendalikan
Semakin besar peristiwa yang tidak dikendalikan terjadi, semakin
besar pula kemungkinan stress yang ditimbulkan. Peristiwa besar yang tidak
dapat dikendalikan misalnya, ditinggal orang yang dicintainya, terserang
penyakit serius, dipecat dari jabatannya. Sedangkan peristiwa kecil yang tidak
dapat dikendalikan misalnya, tidak mendapatkan maaf dari teman, terlambat tiba
dalam suatu acara karena kemacetan lalu lintas, keberangkatan tertunda karena
tiket pesawat habis. Alasan peristiwa yang tidak dapat dikendalikan menyebabkan
stress karena, orang tersebut tidak
mampu mengontrol terjadinya peristiwa itu.
3.
Peristiwa yang tidak dapat diperkirakan
Walaupun individu tidak dapat mengendalikan suatu peristiwa
stress, tetapi stress biasanya dapat dikurangin apabila individu dapat
memprediksikan munculnya peristiwa yang menyebabkan stress. Contoh: Seseorang
yang mengetahui bahwa ia akan disuntik, mencoba mengalihkan perhatiannya untuk
mengurangi stress.
4.
Peristiwa yang melampaui batas-batas kemampuan
Contohnya: saat menjelang ujian akhir semester, sebagian besar
mahasiswa belajar berjam-jam lama dibandingkan saat lain. Aktivitas fisik dan
intelektual yang berat ini dapat menimbulkan stress. Lebih-lebih apabila
tingkat kesulitan ujian tersebut melewati batas-batas kemampuan mahasiswa.
5.
Konflik Internal
No 1
– 4 termasuk kondisi eksternal. Stress juga dapat muncul dari factor internal
yaitu konflik internal yang tidak
terpecahkan, baik yang disadari maupun tidak disadari. Konflik terjadi
apabila seorang individu harus memilih antara dua tujuan atau dua tindakan yang
tidak sejalan. Contoh : anda ingin pergi menonton bersama pacar anda yang hanya
enam bulan sekali pulang dan sekaligus merayakan ulang tahunnya, tetapi pada
saat yang sama anda ditugaskan diluar kota untuk promosi jabatan. Kedua hal ini
dapat menimbulkan stress.
E.
GEJALA STRESS
Menurut Vlisides, Eddy dan Mozie (dalam Rice, 1998) secara umum,
gejala stres diidentifikasikan ke dalam 4 tipe yang berbeda, yaitu : perilaku,
emosi, kognitif dan fisik.
1.
Gejala Perilaku, banyak diantara perilaku
yang menunjukkan stres diantaranya yaitu penundaan dan menghindar, menarik diri
dari teman dan keluarga, kehilangan nafsu makan dan tenaga, emosi yang meledak
dan agresi, memulai atau peningkatan penggunaan obat-obatan secara dramatis,
perubahan pola tidur, melalaikan tanggung jawab, penurunan produktifitas dalam
diri seseorang.
2.
Gejala Emosi, sebagian besar gejala
emosi pada stres adalah kecemasan, ketakutan, cepat marah dan depresi. Gejala
lainnya yaitu frustrasi, perasaan yang tidak menentu dan kehilangan kontrol. Di
dalam pekerjaan, stres ditunjukkan dengan kehilangan semangat dan penurunan
kepuasan kerja.
3.
Gejala Kognitif, di antara sebagian besar
gejala mental atau kejiwaan dari stres adalah kehilangan motivasi dan
konsentrasi. Hal ini terlihat pada seseorang yang kehilangan kemampuan untuk
memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan dan kehilangan kemampuan untuk
menyelesaikan tugas dengan baik. Gejala mental lainnya adalah kecemasan yang
berlebihan, kehilangan ingatan, kesalahan persepsi, kebingungan, terjadi
pengurangan daya tahan tubuh dalam membuat keputusan, lemah dalam menyelesaikan
masalah terutama selama krisis, mengasihani diri sendiri, kehilangan harapan.
4.
Gejala Fisik, di antara gejala fisik
dari stres adalah kelelahan secara fisik dan keadaan fisik yang lemah, migran
dan kepala pusing, sakit punggung, ketegangan otot yang ditandai dengan
gemetaran dan kekejangan. Dalam sistem cardiovascular, stres ditandai dengan
percepatan denyut jantung, hipertensi dan proses atherosclerotic yang buruk.
F.
PENYEBAB STRESS PADA
WANITA
1. Faktor biologis
Dibandingkan
dengan pria, wanita memiliki susunan genetika yang cenderung mudah terserang
stress. Selain itu, berbeda dengan pria yang tidak terlalu terpengaruh perubahan
hormonal, wanita sangat mudah mengalami stress ketike terjadi perubahan sistem
hormonal pada tubuh mereka.
Fluktuasi estrogen
dalam tubuh wanita dapat membuat parasaannya berubah-ubah. Selama periode
stres, kadar estrogen menurun. Kelenjar adrenalin menghasilkan hormon stres
lebih banyak dari pada estrogen. Selama fase ini, ketika kadar estrogen
menurun, terjadi pembentukan plak pembuluh darah yang meningkatkan resiko
terjadinya peyakit jantung. Setelah mencapai masa menopouse, kadar estrogen pada
wanita menurun hingga 80%. Ini adalah masa titik balik yang penting pada
kehidupan wanita. Banyak perubahan besar yang terjadi seperti muka kemerahan
dan terasa panas, masa tulang yang rendah hingga mengalami osteoporosis. Selain
itu estrogen melindungi sistem jantung dan pembuluh darah sampai pada masa
menopouse. Setelah menopouse, wanita menjadi rentan terhadap masalah jantung,
yang kemungkinan sama dengan pria.
2. Faktor psikologi
Kebanyakan wanita
adalah tipe pemikir keras. Mereka akan cenderung memikirkan suatu hal secara
mendalam. Meskipun hal itu bertujuan positif untuk menanggulangi suatu masalah,
terlalu banyak berpikir juga merupakan penyebab kuat mengapa wanita rentan
mengalami stress. Selain itu, dibandingkan dengan pria, seorang wanita pasti
lebih berdedikasi kepada komitmen, termasuk komitmen berhubungan. Kadang tanpa
sadari, kita sering sekali memperumit suatu hal dalam hubungan yang sebenarnya
sederhana. Itu juga menjadi alasan mengapa mudah stress.
3. Faktor sosial budaya
Tidak bisa
dipungkiri bahwa tugas menjadi seorang wanita adalah hal yang paling bisa
membuat kita stress. Bagaimana tidak? Seorang wanita harus menangani banyak hal
bersamaan seperti mengerjakan tugas kantor, mengurus rumah, mengurus suami,
mengurus anak dan lain sebagainya.
G.
DAMPAK YANG DIHASILKAN
STRESS PADA WANITA
Dampak stres bagi individu adalah munculnya masalah-masalah yang
berhubungan dengan kesehatan, psikologis dan interaksi interpersonal (Rini,
2002).
·
Kesehatan, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja sama secara
integral dengan sistem fisiologis lain, dan kesemuanya berfungsi untuk menjaga
keseimbangan tubuh, baik fisik maupun psikis yang cara kerjanya diatur oleh
otak
·
Interaksi interpersonal, orang stres cenderung mengaitkan segala
sesuatu dengan dirinya. Pada tingkat stres yang berat, orang bisa menjadi
depresi, kehilangan rasa percaya diri dan harga diri. Akibatnya, ia lebih
banyak menarik diri dari lingkungan, tidak lagi mengikuti kegiatan yang biasa
dilakukan, jarang berkumpul dengan sesamanya, lebih suka menyendiri, mudah
tersinggung, mudah marah dan mudah emosi.
·
Psikologis, stres berkepanjangan akan menyebabkan ketegangan dan
kekuatiran yang terus-menerus. Stres kronis umumnya terjadi di seputar masalah
kemiskinan, kekacauan keluarga, terjebak dalam perkawinan yang tidak bahagia,
atau masalah ketidakpuasan kerja. Akibatnya orang akan terus-menerus merasa
tertekan dan kehilangan harapan. Stres dapat menimbulkan reaksi psikologis
sebagai berikut :
1.
Kecemasan
Respon paling umum terhadap suatu stressor adalah kecemasan. Kecemasan adalah emosi tidak
menyenangkan yang ditandai oleh perasaan seperti kuatir, prihatin, tegang dan
takut.
Orang yang mengalami peristiwa di luar rentang penderitaan manusia
normal (misalnya bencana alam, pemerkosaan, penculikan) akan mengalamai suatu
kumpulan gejala berat yang berkaitan dengan kecemasan dan dikenal sebagai gangguan stress pasca traumatic. Gejala
utamanya :
-
Kondisi mati rasa terhadap dunia, hilangnya minat terhadap
aktivitas dahulu dan adanya rasa tersingkir dari orang lain
-
Kecenderungan menghidupkan trauma secara berulang-ulang dalam
kenangan dan mimpi
-
Gangguan tidur, sulit berkonsentrasi, dan kesiagaan yang
berlebihan
2.
Kemarahan dan Agresi
Reaksi
ini timbul jika upaya seseorang untuk mencapai tujuan terhalangi. Akibatnya,
dorongan agresi menjadi terangsang dan selanjutnya memotivasi perilaku untuk
merusak objek atau orang yang menyebabkan frustasi tersebut.
3.
Adapati dan Depresi
Walaupun
respon umum terhadap frustasi adalah agresi, respon kebalikannya juga sering
terjadi yaitu menarik diri dan apati. Jika kondisi stress terus berjalan dan
individu tidak berhasil mengatasinya, maka apati dapat menjadi semakin berat
dan meningkat menjadi depresi
4.
Gangguan Kognitif
Sulit
berkonsentrasi, sulit mengorganisir pikiran secara logis. Akibatnya kemampuan
mereka untuk melakukan pekerjaan, terutama pekerjaan yang kompleks cenderung
memburuk.
H.
CARA MENGATASI STRESS PADA
WANITA
Hanya
ketika wanita menyadari gejala-gejala stress, maka mereka akan dapat menemukan
cara mengatasi stress. Berikut adalah beberapa teknik yang efektif mengatasai
stress:
1.
Dukungan dari keluarga dan teman-teman secara signifikan membantu
dalam manajmenen stress. Jika merasa kesepian, berbagilah masalah dengna
orang-orang dekat.
2.
Anda harus ingat bahwa stress muncul dalam kehidupan semua orang,
dan untuk mengatasi stress, anda harus memiliki sikap positif.
3.
Pola makan dan olahraga juga memainkan peran penting dalam
mengatasi stress. Meditasi yoga juga popular untuk mengatasi stress.
4.
Kegiatan sederhana seperti menghabiskan waktu dengan keluarga,
acara jalan-jalan bersama teman-teman atau pijat relaksasi dapat membantu dalam
mengurangi stress dan ketegangan.
5.
Ketika anda dapat mengatasi stress di luar kendali dan tidak dapat
menghilangkannya, carilah bantuan professional. Dengan cara ini, anda dapat
mencegah gangguan kesehatan yang parah, yang dihasilkan stress.
I.
SINOPSIS FILM ‘MORNING GLORY’
Meski sudah berusaha bekerja sebaik mungkin namun Becky Fuller
(Rachel McAdams) tetap tak bisa menghindar dari PHK. Sejak diberhentikan dari
jabatannya sebagai produser acara televisi, karier Becky seolah tak jelas lagi
arahnya. Namun seperti orang bilang, di saat terdesak, kadang orang jadi mampu
melakukan banyak hal untuk kembali meraih sukses.
Tak lama berselang Becky pun diterima bekerja di sebuah saluran
televisi dan diberi tanggung jawab untuk mengurusi acara berita pagi yang
ratingnya sedang merosot tajam. Becky tahu ini adalah ujian pertamanya dan
karena itu ia bertekad menaikkan rating acara ini dengan mendatangkan pembaca
berita legendaris, Mike Pomeroy (Harrison Ford).
Sayangnya usaha ini jadi sulit karena Mike ternyata tak bisa akur
dengan Colleen Peck (Diane Keaton), pembawa acara berita pagi sebelumnya. Di
saat Mike dan Colleen sedang ‘berperang’, Becky mulai dekat dengan Adam Bennett
(Patrick Wilson), sesama produser di televisi tempat Becky bekerja. Usaha Becky
membuat rating acara tersebut naik, diperlukan usaha yang amat keras serta
membuatnya stress dengan lingkungan pekerjaan terlebih lagi hubungan cintanya.
Dan pada akhirnya Becky mampu membawa rating acara tersebut naik, dan ia
ditawarkan bekerja pada NBC pada acara ‘Today Show’ yang kemudian ia tolak dan
tetap bergabung dengan ‘Day Break’
J.
ANALISIS FILM
Stress merupakan suatu
keadaan psikologis individu yang disebabkan oleh tuntutan-tuntutan yang terlalu
banyak yang bersumber dari kondisi internal maupun lingkungan eksternal sehingga
terancam kesejahteraanya. Dalam film ini Becky Fuller mengalami hal tersebut mulai dari ia
di PHK sampai ia mendapat pekerjaan baru di stasuin tv IBS ia dibuat stress
dengan tuntutan menaikan rating dari program Day Break, ia mulai memecat
pembawa acara dan menggantikannya dengan pembawa acara senior yaitu Mike
Pomeroy yang sombong, egois dan susah diatur yang membuat Becky stress. Ditambah
lagi dengan menaikan rating dari program Day Break dalam tenggat waktu
tertentu, jika tidak berhasil acara tersebut akan diganti dengan ‘Soap Operas’
dan ‘Game Show’ yang membuatnya waijb bekerja keras untuk program tersebut.
Jenis stress yang dialami
Becky yaitu Psychological Stress. Menurut Lazarus
(dalam Prabowo, 1998) psychological terjadi ketika individu menjumpai kondisi
lingkungan yang penuh stress sebagai anacaman yang secara kuat menantang atau
melampaui kemampuan copingnya. Jelas terlihat bahwa lingkungan pekerjaanya dan Becky yang
merupakan seorang Workaholic yang teramat gila bekerja, membuatnya stress. Dengan
tuntutan menaikan rating program yang ia jalani dalam beberapa minggu, dan
menyatukan Mike Pomeroy dengan crew tv lainnya yaitu partner pembawa acara Collen
Peck merupakan tantangan yang harus dijalaninya.
Sumber stress yang dialami Becky berasal
dari lingkungan pekerjaannya, atau bisa disebut dengan Peristiwa Yang Tidak Dapat Dikendalikan pertama ia dipecat dari
pekerjaannya, setelah mendapatkan pekerjaan baru ia langsung diberi tantangan
untuk menaikan program TV dalam beberapa mingggu dan menyatukan partner
bekerjanya, ia takut akan diberhentikannya acara tersebut dan ia tidak dapat
pekerjaan lagi. Disamping itu sumber stress lain adalah dari Konflik Internal dimana ia mendapat dua
pilihan yang sama pentingya, yaitu pada akhir film tersebut setelah ia berhasil
menaikan rating Day Break, ia mendapat tawaran pekerjaan lain yang lebih
menjajikan di NBC dan tidak rela meninggalkan Day Break yang ia anggap telah
menjadi keluarganya, ia bingung dan galau akan pilihan tersebut. Dan pada
akhirnya ia tetap memilih tinggal bersama DayBreak setelah melihat Mike Pomeroy
memasak makanan yang megisyaratan tentang dirinya, pada saat tayangan itu
disiarkan ia sedang menjalani proses interview di kantor NBC kemudian ia
langsung mendatangi IBS dan tetap tinggal bersama Day Break.
Gejala stress yang dialami Becky pertama
yaitu :
1.
Gejala Perilaku : Gejala perilaku yang terlihat yaitu, perubahan
pola tidur. Ya memang wanita workaholic tidak sedikit diantara mereka
menghabiskan penuh waktu tidurnya. Mereka disibukan beberapa pekerjaan yang
teramat penting baginya, sehingga melupakan apa yang dibutuhkan tubuhnya yang
dapat membuatnya stress baik disadari maupun tidak disadari.
2.
Gejala Emosi : Walaupun Becky tidak mengalami penuruan produktivitas
pekerjaannya, tapi ia terlihat cemas akan pekerjaannya, ia takut program itu
akan berhenti dan dirinya tidak mendapatkan pekerjaan lagi, maka dari itu ia
berusaha bekerja keras agar program tersebut tetap berjalan dan ia tetap
bekerja. Dan hubungan asmaranya,
3.
Gejala Kognitif : Di antara sebagian besar gejala mental atau
kejiwaan dari stres adalah kehilangan motivasi dan konsentrasi. Well, Becky
tidak mengalami stress parah sampai harus minum obat-obatan dan tidak mengarah
ke Depresi. Dalam film tersebut tidak menceritakan penurunan konsentrasi
kognitif Becky.
4.
Gejala Fisik : Ia terlihat lelah secara fisik, ia kurang tidur
bangun pagi dan langsung berkutat dengan pekerjaannya karena dia seorang
workaholic ia tidak mengenal lelah, padahal system tubuhnya butuh istirahat
terlihat dari ia tidur dengan porsi yang sedikit.
Telah dikatakan di atas, bahwa wanita lebih mudah stress
daripada pria karena beberpa factor, seperti factor biologis wanita yang telah
dijelaskan secara jelas, factor psikologis
Becky terlalu banyak berpikir akan pekerjannya (karena wanita merupakan tipe
pemikir keras) yang rentan mengalami stress, dan juga komitmennya kepada
pekerjanya yang membuatnya stress. Serta faktor social budaya, tapi di film ini
Becky belum menjadi seorang ibu, dan ia hanya menjalani hubungan asmara dengan
rekan kerjanya yang tidak diekspos secara mendalam karena film ini lebih
menyorot kedunia pekerjaan.
Secara keseluruhan, Becky mengalami tingkat stress yang tidak
terlalu parah ia hanya dibuat stress di lingkungan kerjanya karena ia seorang
workaholic yang diberi tantangan saat ia diterima di pekerjaan barunya. Beda
halnya dengan depresi, depresi merupakan stress berkepanjangan biasanya dua
minggu atau lebih, dengan gejala yang lebih berat daripada gejala stress
biasanya depresi diikuti dengan adanya keinginan untuk bunuh diri. Dan disini
Becky masuk kategori Stress Positive karena
ia dapat menanggulangi masalah stress tersebut berkat dukungan teman-teman dan orang yang dicintainya.
K.
KESIMPULAN
Dari tulisan diatas dapat disimpulkan,
bahwa Stress merupakan suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan oleh
tuntutan-tuntutan yang terlalu banyak yang bersumber dari kondisi internal
maupun lingkungan eksternal sehingga terancam kesejahteraanya. Wanita biasanya
rentan akan stress daripada laki-laki karena faktor biologis, psikologis dan social
budaya.
Saran saya sebaiknya, wanita cari permasalahan yang
ditimbulkan dari stress dan mengurangi ketidaknyamanan tersebut dengan mencari
cara seperti rekreasi bersama keluarga, teman atau pacar.
Sumber referensi :
Basuki, Heru. (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas GundarmaPinel, J.P.J. (1993). Biopsychology. 2nd ed. Massachusetts : Allyn and BaconPrabowo, H. (1998). Pengantar psikologi lingkungan. Jakarta: Gunadarma.Noviyan Mumtahinnah. HUBUNGAN ANTARA STRES DENGAN AGRESI PADA IBU RUMAH TANGGA YANG TIDAK BEKERJA. Universitas Gunadarma
http://www.wedaran.com/8081/gejala-stres-pada-wanita/
Play free online casino games. No deposit bonuses on sign up
BalasHapusWin big and have fun with our online casino no deposit bonus. We give you the best 제왕 카지노 online casino choegocasino games you 인카지노 can play for free, without the need for deposit