Kebudayaan

by 23.03 0 comments

PERPADUAN KEBUDAYAAN SUKU ENDE

Suku Ende  terletak di sebuah kabupaten Ende di Pulau Flores, provinsi  Nusa Tenggara Timur. Di kabupaten Ende sendiri terdapat dua suku yang mendiami wilayah tersebut yaitu suku Ende dan suku Lio. Ende terletak di wilayah pesisir yaitu bagian selatan Kabupaten Ende sendangkan Lio mendiami wilayah Pegunungan sekitar wilayah utara Kabupaten Ende. Secara Geografis Kabupaten Ende dibatasi oleh :
·        Sebelah Utara Kabupaten Ende Berbatasan dengan Laut Flores di  Nangaboa dan Ngalu Ijukate
·        Sebelah Selatan Kabupaten Ende berbatasan dengan Laut Sawu juga di Nangaboa dan Ngalu Ijukate
·        Sebelah Timur Kabupaten Ende berbatasan dengan Kabupaten Sikka
·        Sebelah Barat Kabupaten Ende berbatasan dengan Kabupaten Ngada
Kedua suku yang hidup berdampingan ini secara fisik tidak terlihat perbedaan sama sekali, hanya saja perbedaan wilayah yang mereka diami menjadikan perbedaan identitas mereka. Selain perbedaan wilayah, hal yang membedakan kedua suku ini adalah pencampuran budaya atau alkulturasi budaya. Tetapi pada dasarnya kedua suku ini memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang hampir sama. Budaya suku Lio merupakan campuran dari budaya asli suku Lio dengan ajaran Kristen Katolik yang dibawa oleh bangsa Belanda. Sedangkan budaya suku Ende sendiri merupakan perpaduan budaya asli daerah Ende dengan ajaran agama Islam yang dibawa oleh para pedagang dari Makassar
Telah saya jabarkan di atas, bahwa sebagian besar masyarakat suku Ende mendiami bagian pesisir yang merupakan daerah strategis jalur perdangan pada zaman itu sehingga para pedagang dapat menyiarkan ajaran Islam ditambah lagi dengan sifat keterbukaan Suku Ende pada hal-hal baru. Dengan sendirinya para pedagang merasa bahwa kedatangan mereka diterima. Pada saat kapal niaga yang membawa para pedagang dari Makassar itu tiba di pesisir pantai, mereka disambut baik dan ramah oleh penduduk asli suku Ende. Sehingga para pedagang merasa bahwa kedatangan mereka telah diterima oleh masyarakat setempat selanjutnya mereka menetapkan untuk tinggal di daerah Ende dan menikah dengan orang-orang asli suku Ende. Karena para pedagang telah memeluk islam terlebih dahulu, mereka mengajarkan ajaran Islam pada masyarakat suku Ende yang pada saat itu masih menganut ajaran Animisme.
Contoh perpaduan budaya asli suku Ende dengan budaya Makassar adalah pakaian adat pada wanita yang hampir memiliki kesamaan bentuk bedanya pada pakaian adat wanita ende bajunya dimasukan kedalam sarung. Jika di Makassar lebih di kenal dengan baju bodo sedangkan pada masyarakat suku Ende biasa menyebut Rambu.
Bukti dari adanya akulturasi budaya suku Ende dengan Bugis adalah berdirinya perkampungan nelayan Bugis di daerah pesisir pantai dengan bentuk rumah adat Bugis.


Mega

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments :

Posting Komentar